Sunday, February 13, 2011

Fergie pun Dibuat Terperangah oleh Gol Rooney

Sir Alex Ferguson sudah 25 tahun menangani Manchester United. Meski sudah menyaksikan ribuan gol dalam hidupnya, Fergie tetap dibuat terkesima oleh gol Wayne Rooney.

Rooney baru saja mencetak gol spektakuler ke gawang Manchester City di Derby of Manchester yang dipanggungkan di Stadion Old Trafford, Sabtu (12/2/2011).

Menerima umpan silang dari Nani dari sayap kanan. Rooney mencetak gol dengan tendangan salto walau badan striker timnas Inggris itu membelakangi gawang City. Gol itu memenangkan MU atas City dengan skor 2-1.

"Pastinya, saya belum pernah melihat yang seperti itu," girang Ferguson usai pertandingan kepada SkySports seperti yang dikutip Reuters.

"Itu gol yang sangat menyengat dan tidak dapat dipercaya. Kami sudah pernah mencetak gol fantastis tapi dalam hal eksekusi, Anda belum pernah melihat yang seperti itu," timpal Fergie.

Fergie menyebut kualitas Rooney sama dengan Denis Law, legenda The Red Devils yang pada eranya disebut-sebut sebagai spesialis pembuat gol dengan tendangan salto.

"Saya harus bilang, saat gol itu masuk mengingatkan saya pada Law. Tapi apakah Denis menendangnya sekaras Rooney saya tidak terlalu tahu," pungkas Ferguson.

Spurs Pukul Sunderland, Zona Champions Ketat

Tottenham Hotspur bangkit dari ketertinggalan dan berhasil menang 2-1 atas Sunderland. Hasil ini membuat persaingan di zona Liga Champions jadi semakin ketat.

Melawat ke kandang Sunderland, Stadium of Light, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB, Spurs dikejutkan oleh gol tuan rumah yang dicetak oleh Asamoah Gyan di menit ke-11.

Memanfaatkan situasi ketika bek Spurs, William Gallas, berganti sepatu, Gyan menceploskan bola ke gawang Heurelho Gomes dengan tendangan akurat dari dalam kotak penalti.

Tertinggal satu gol, Spurs berupaya meningkatkan tekanan ke jantung pertahanan Sunderland. Namun beberapa peluang tim asuhan Harry Redknapp itu melayang tanpa hasil.

Baru di menit 44 usaha Spurs berhasil. Dari tendangan sudut Steven Pienaar, Michael Dawson menanduk bola yang masuk setelah melewati celah di antara kaki kiper Sunderland, Craig Gordon.

Enam menit babak kedua berlangsung, Spurs nyaris mencetak gol kedua setelah menciptakan kemelut di mulut gawang Gordon. Akan tetapi, sodokan Jermain Defoe bisa disapu Phil Bardsley di garis gawang.

Tapi dua menit berselang, justru Sunderland yang mengancam. Menyambut umpan dari Kieran Richardson, Steed Malbranque menembak, tetapi gol tidak tercipta karena bola ditepis Gomes keluar.

Menit 57, Spurs berbalik unggul. Dari umpan silang Sandro, bola coba dijangkau dengan kepala oleh Defoe. Bola lantas jatuh ke kaki Niko Kranjcar yang dengan sempurna mendaratkan bola ke jala Gordon. Sunderland 1, Spurs 2.

Sunderland sempat mengklaim berhak mendapatkan penalti di menit 67 saat bola silang Richardson menyentuh tangan Vedran Corluka. Tetapi klaim Spurs ditolak oleh wasit.

Richardson nyaris menyamakan kedudukan buat Sunderland pada menit ke-79. Tapi sepakan deras mantan pemain Manchester United itu hanya menyambar mistar dan gagal berbuah gol.

Peluit panjang pun akhirnya dibunyikan wasit dan Spurs tetap berhak atas keunggulan 2-1. Dengan koleksi 47 angka dari 26 pertandingan, Spurs naik satu peringkat ke posisi empat meninggalkan Chelsea (44 angka, 25 pertandingan).

Pergerakan posisi 3-5 masih sangat mungkin terjadi karena Spurs kini tinggal berselisih dua angka dari Manchester City yang duduk di peringkat ketiga tetapi sudah bertanding 27 kali.

Susunan pemain
Sunderland: Gordon, Bardsley, Mensah, Bramble, Onuoha (Zenden 86), Malbranque (Al Muhamadi 76), Henderson, Muntari, Richardson, Gyan, Sessegnon

Spurs: Gomes, Corluka, Dawson, Gallas, Assou-Ekotto, Pienaar (Lennon 78), Jenas, Sandro, Kranjcar, Defoe (Palacios 87), Pavlyuchenko

Spurs Masuk 'Klub 1.000'

Kemenangan 2-1 yang dipetik Tottenham Hotspur di kandang Sunderland tidak cuma menjaga kans mereka masuk Liga Champions musim depan. Kemenangan itu juga membuat Spurs masuk 'klub 1.000'.

Spurs mengungguli Sunderland 2-1 setelah sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Asamoah Gyan. Adalah Michael Dawson dan Niko Kranjcar yang menjadikan The Lilywhites mengemas angka penuh.

Ini adalah kemenangan keenam yang dapat diraih Spurs setelah sebelumnya tertinggal duluan. Bagi manajer Spurs, Harry Redknapp, fenomena ini adalah bukti pasukannya tidak mudah menyerah.

"Tim ini tidak mau menyerah dan ada semangat besar di dalam klub ini," komentar Redknapp usai pertandingan seperti dilansir situs resmi Spurs.

Kemenangan ini juga bernilai istimewa karena membawa Spurs menjadi klub keenam yang melewati marka 1.000 poin dalam sejarah Premier League yang dimulai tahun 1992.

Spurs mengekor langkah yang sudah dijejak oleh Manchester United, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Aston Villa. Mereka adalah tim-tim yang sudah mengoleksi lebih dari 1.000 angka dalam 19 musim Liga Primer.

Hingga akhir musim lalu alias musim ke-18, Spurs telah mengumpulkan 955 angka. Ditambah dengan 47 poin musim ini, berarti The Lilywhites telah mengumpulkan 1.002 angka.

Musim ini, tampaknya capaian 1.000 angka Spurs itu belum akan diikuti oleh dua klub yang berdiri di bawahnya, Everton dan Newcastle United.

Hingga musim lalu, Everton punya 924 angka alias butuh 76 angka, sedangkan hingga 26 partai, The Toffees musim ini baru mengoleksi 30 poin. Sementara Newcastle punya tabungan 906 poin dan hingga 26 pertandingan yang telah dijalani, The Magpies baru mengumpulkan 32 poin.

Tinggal Arsenal yang Masih Yakin Bisa Kejar MU

Satu per satu para pesaing Manchester United mulai menunjukkan tanda-tanda "menyerah". Kini tinggal Arsenal sebagai kompetitor terdekat yang masih percaya diri.

MU semakin mantap di puncak klasemen. Kemenangan 2-1 atas Manchester City, Sabtu (12/2/2011) malam WIB membawa tim asuhan Sir Alex Ferguson semakin mantap di pole position Premier League.

City sendiri notabene merupakan salah satu pesaing Setan Merah dalam kompetisi musim ini. Namun kekalahan dalam laga semalam membuat manajer City Roberto Mancini tidak yakin bahwa timnya bisa mengejar The Red Devils.

"Kini sulit bagi kami untuk mengejar Manchester United karena kami kembali ketinggalan delapan poin di belakang mereka, namun kami akan berusaha yang terbaik untuk terus berjuang," ujar arsitek asal Italia itu di situs resmi City.

Sebelumnya juara bertahan Chelsea yang menyuarakan ucapan bernada pesimistis bisa mengejar Wayne Rooney dkk. Hal tersebut diungkapkan oleh manajer Carlo Ancelotti.

Dari para kompetitor MU, yang masih pede boleh jadi tinggal Arsenal. Tim besutan Arsene Wenger ini berada tepat di belakang pasukan Sir Alex Ferguson dengan selisih poin empat.

Kemenangan teraktual diraih Arsenal saat menghadapi Wolverhamtpon semalam. "Kami berada dalam kompetisi perebutan gelar Liga Primer dan kami yakin kami bisa melakukannya," jelas Wenger di situs resmi klub, pasca kemenangan atas Wolves.

"Kami memiliki rasa lapar akan gelar dan kami mampu fokus di setiap kompetisi yang kami ikuti dan itu lah yang penting. Bagi saya yang penting adalah menunjukkan fokus dalam laga ini dan kami sama sekali tidak memikirkan Barcelona," lugas manajer asal Prancis itu merujuk pada jadwal Liga Champions yang harus dijalani timnya.

Hadapi Inter Ajang Pembuktian Juventus

Terlempar ke posisi delapan klasemen sementara, sulit menyebut Juventus sebagai klub papan atas Liga Italia sekarang ini. Status tersebut bisa dipertahankan asal menundukkan Inter Milan malam nanti.

Dengan 38 poin yang dimiliki saat ini, Juventus sesungguhnya cuma tertinggal enam angka dari Inter di posisi tiga. Namun dibanding Nerazzurri, performa Bianconeri dinilai jauh tertinggal.

Saat Inter mulai bangkit usai di besut Leonardo, Juventus masih bekutat dengan inkonsistensi. Kemenangan 3-1 atas Cagliari pekan lalu adalah yang pertama didapat Gianluigi Buffon cs setelah sebelumnya menelan dua kekalahan beruntun.

Ditambah tak lagi berlaga di kompetisi Eropa, Juventus seperti kehilangan nama besarnya sebagai klub tersukses di Italia. Sebuah kondisi yang bisa sedikit terobati andai mereka memetik kemenangan saat menjamu Inter Milan, Senin (14/2/2011) dinihari WIB. Demikian diyakini Luca Toni.

"Inter sangat tangguh, tapi ini akan menjadi pertandingan yang luar biasa untuk membuktikan dari apa kami terbuat dan sebagai ujian ambisi kami," cetus Luca Toni di Footballa Italia.

Menundukkan Nerazzurri disebut Toni sangat mungkin dilakukan Juventus. Itu hanya akan bisa dilakukan andai "Si Nyonya Tua" tampil habis-habisan dan kompak di atas lapangan dan menjaga gawang bersih dari kebobolan.

"Kami akan bisa tampil bagus jika bisa memaksimalkan kekuatan kami. Saya tak tahu apakah kemenangan atas Nerazzurri akan menjadi titik balik, tapi itu akan mendorong kepercayaan diri kami."

"Kami punya tekad besar dan kesatuan, kami bisa mendapat hasil bagus atas Inter. Sangat penting untuk tidak kemasukan, tapi lini depan juga harus melakukan tugasnya, seperti yang kami lakukan menghadapi Cagliari," tuntas pemain yang baru didatangkan dari Genoa itu.

Bantai Parma, Milan Mantap di Puncak

AC Milan memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara menyusul kemenangan telak atas Parma 4-0. Separuh dari total gol Il Diavolo Rosso dibukukan oleh Robinho.

Milan membantai Parma empat gol tanpa balas dalam laga di San Siro, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Keran gol Il Diavolo Rosso dibuka Clarence Seedorf di menit kedelapan, kemudian disusul Antonio Cassano sembilan menit kemudian. Dua gol Robinho di babak kedua melengkapi pesta Milan.

Dengan hasil ini Milan mantap di puncak klasemen dengan poin 52 atau unggul enam angka dari peringkat kedua Napoli. Ada pun Parma ada di urutan 15 dengan nilai 26.

Jalannya Pertandingan


Milan melancarkan tekanan di menit awal pertandingan. Sepakan Clarence Seedorf dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Antonio Mirante.

Gol! Milan membuka skor di menit kedelapan lewat Clarence Seedorf. Gol ini berawal dari sodoran Zlatan Ibrahimovic ke kotak penalti. Seedorf kemudian mengolah bola dan mengecoh Mirante yang mencoba maju untuk menutup ruang tembak.

Menit ke-13, Parma memiliki peluang. Terobosan Sebastian Giovinco disambut tembakan Antonio Candreva dari sisi kanan. Usaha itu masih bisa dihentikan Christian Abbiati.

Milan menggandakan keunggulan di menit ke-17 lewat Antonio Cassano. Setelah bertukar umpan dengan Gennaro Gattuso, Cassano yang lolos dari penjagaan pemain lawan melepas tembakan yang gagal dicegah Mirante.

Sepuluh menit berselang Il Diavolo Rosso punya kans. Namun tendangan Alexander Merkel ketika menyambut umpan Seedorf tidak mengenai bola.

Setengah jam laga berjalan, Milan memiliki dua peluang yang masing-masing diciptakan Cassano dan Ibrahimovic. Dua kans tersebut berhasil digagalkan Mirante.

Milan terus menekan di sepanjang babak pertama. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Abbiati menggagalkan usaha Parma di menit ke-58. Sepakan keras Blerim Dzemaili dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper Milan tersebut.

Rossoneri semakin mantap dengan keunggulan 3-0 saat laga memasuki menit 62. Gol ketiga bagi tuan rumah dibukukan oleh pemain pengganti Robinho.

Gol ini diawali pergerakan Cassano ke kotak penalti. Selanjutnya Cassano mengoper bola ke Robinho yang ada di sebelah kanan. Dalam posisi tak terkawal, pemain Brasil itu melepas tembakan yang menembus gawang tim tamu.

Tiga menit berselang Milan menambah pundi gol-nya dan kembali Robinho sebagai pencetak skor. Proses gol ini nyaris serupa dengan gol sebelumnya.

Umpan Cassano berhasil diterima Robinho yang ada di sebelah kiri. Tanpa mendapat penjagaan ketat, eks Real Madrid dan Manchester City itu leluasa melepas tembakan yang merobek gawang Gialloblu.

Parma berusaha mengejar ketinggalan lewat upaya yang dilakukan Dzemaili dan Carvalho Amauri. Namun aksi yang dilancarkan pemain tim tamu masih kandas di tangan Abbiati.



Susunan Pemain

Milan: Abbiati; Silva, Nesta, Antonini, Oddo, Van Bommel, Seedorf (Robinho 58'), Merkel, Gattuso (Flamini 63'), Cassano, Ibrahimovic (Pato 68')

Parma: Mirante; Lucarelli, Paci, Gobi, Zaccardo, Dzemaili (Galoppa 85'), Giovinco (Angelo 69'), Valani, Candreva, Amauri, Crespo (Bojinov 69')

Allegri Kritik Milan

AC Milan berhasil meraih kemenangan meyakinkan 4-0 atas Parma sekaligus memantapkan posisi di capolista. Meski begitu pelatih Milan Massimiliano Allegri memiliki kritik untuk timnya.

Milan mengalahkan Parma 4-0 dalam laga yang berlangsung dinihari tadi. Hasil ini membuat Rossoneri nyaman di puncak klasemen sementara.

Hasil positif ini merupakan jawaban yang diberikan oleh Il Diavolo Rosso atas dua hasil imbang yang mereka petik sebelumnya yakni lawan Genoa (1-1) dan Lazio (0-0).

"Ketika ada tim sekelas Milan mengalami dua hasil iimbang secara berturut-turut, maka itu memicu kontroversi dan orang terburu-buru mengatakan kami tengah krisis," seru Allegri di Football-Italia.

"Namun kami tak pernah ada dalam krisis. Nyatanya kami bermain baik di dua pertandingan itu, jadi yang kurang hanyalah hasil akhir saja," jelas mantan pembesut Cagliari tersebut.

Meski menang mutlak atas Parma dan nyaman di puncak, Allegri tetap mengkritik anak buahnya yang dia nilai terlalu cepat puas setelah unggul 2-0.

"Saya pikir hingga gol kedua kami tampil baik. Namun setelahnya kami menurunkan tempo terlalu lambat dan tidak lagi berusaha untuk mengancam lawan."

"Sebuah kesalahan untuk sudah merasa nyaman terlalu cepat dan di waktu lalu kami harus membayar mahal untuk sikap seperti itu. Saya berterimakasih karena gol-gol Robinho menyelesaikan perlawanan Parma, namun kami seharusnya bisa meyudahi permainan lebih cepat," tegas dia.

Cavani Dua, Napoli Bekuk Roma

Napoli berhasil meraih kemenangan penting atas tuan rumah AS Roma. Dua gol Edinson Cavani mengantar I Vesuviani menang 2-0. Tambahan tiga poin membuat Napoli terus membayangi AC Milan di capolista.

Laga Roma kontra Napoli digelar di Olimpico, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Cavani membuka keran gol-nya lewat titik putih di awal babak kedua. Pemain asal Uruguay itu memantapkan kemenangan Napoli tujuh menit menuju bubaran.

Hasil ini membuat Napoli terus menempel pemuncak klasemen AC Milan. I Partenepoi mengoleksi poin 49 atau ketinggalan tiga angka dari Milan.

Sementara Roma ada di peringkat ketujuh dengan poin 38. Bagi Il Lupi, ini merupakan kali pertama mereka kalah di kandang sendiri di Seri A musim ini.

Jalannya Pertandingan

Roma menghadapi Napoli di Olimpico, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Pelatih Roma Claudio Ranieri menyimpan Francesco Totti di bangku cadangan. "Pangeran Roma" ini baru tampil di menit ke-77.

Permainan keras pun tersaji dalam laga ini. Sempat terjadi kegaduhan yang dipicu oleh pertengkaran antara Marco Casetti dan Ezequiel Lavezzi. Pertengkaran ini memicu adu mulut yang melibatkan pemain lainnya dan pertandingan berhenti beberapa menit.

Menit ke-22 siku Andrea Dossena terlihat menghantam wajah Rodrigo Taddei.

Napoli mampu mengimbangi permainan Roma. Beberapa kali tekanan yang dilancarkan Edinson Cavani dkk. berhasil menghadirkan ancaman di kotak penalti Il Lupi.

Sementara itu lini depan Roma yang mengandalkan Marco Borriello-Mirko Vucinic yang didukung Rodrigo Taddei dan Fabio Simplicio masih kalah garang dibanding Cavani cs. 

Kesempatan bagus bagi Roma didapat Vucinic di menit ke-16. Sepakannya masih bisa ditangkap oleh Morgan de Sanctis. Sementara peluang terbaik Napoli hadir menit ke-28 tendangan bebas Walter Gargano ditepis oleh Julio Sergio.

Wasit menghadiahkan penalti kepada Napoli usai Marek Hamsik dilanggar Juan di menit keempat babak kedua. Eksekusi yang dilakukan Cavani berhasil membawa Napoli memimpin 1-0.

Penalti Cavani sempat membentur tiang gawang sebelah kanan, bola kemudian bergerak ke kiri. Dari tayang ulang, bola sudah melewati garis gawang. Namun boleh jadi sebagai "penegas" Cavani kemudian menyambar bola rebound untuk menggetarkan gawang tuan rumah.

Seperempat jam menuju bubaran, peluang Roma lewat tendangan Jeremy Menez masih bisa ditepis De Sanctis.

Gol! Napoli menggandakan skor tujuh menit menuju bubaran, kembali Cavani sebagai pencetak gol-nya. Berawal dari umpan silang Paolo Cannavaro dari sisi kanan, Cavani berhasil menemukan ruang di antara Marco Casetti dan Aleandro Rosi.

Meski sedikit mendapatkan gangguan dari Rosi, Cavani berhasil melesakkan bola ke gawang Serigala Ibukota.

Susunan Pemain

AS Roma: Julio Sergio; Juan, Cassetti, Riise, Aleandro Rosi, De Rossi, Simplicio (Greco 77), Perotta, Taddei (Menez 46'), Borriello, Vucinic (Totti 77)

Napoli: De Sanctis; P.Cannavaro, Aronica, Campagnaro, Gargano, Paziensa, Dossena (Zuniga 60), Maggio, Hamsik (Yebda 74), Cavani (Mascara 85), Lavezzi

Cassano: Tak Ada yang Bisa Hentikan Milan

Milan - Setelah bermain imbang di dua laga terakhir, AC Milan memetik kemenangan besar saat menjamu Parma. Antonio Cassano menilai Rossoneri tak terhentikan jika tampil meyakinkan seperti malam tadi.

Gol-gol dari Clarence Seedorf, Antonio Cassano dan dua lainnya diciptakan Robinho memberi Milan kemenangan telak dengan skor 4-0 atas Parma. Hasil tersebut mejaga aman posisi Rossoneri di puncak klasemen dengan kini mengumpulkan 52 poin.

Ini merupakan kemenangan pertama Milan setelah pada dua pertandingan sebelumnya ditahan Lazio dan Genoa. Tampil meyakinkan dan mencetak banyak gol meninggikan kepercayaan diri Cassano, dia yakin dengan performa seperti malam tadi Milan sulit dihentikan oleh siapapun.

"Yang terpenting adalah kemenangan tim. Orang menyadari kalau kami masuk ke lapangan dengan determinasi yang benar dan keyakinan. Jika kami terus bermain seperti ini, maka tak seorang pun akan bisa menghalangi kami.

Laga tersebut berkesan lebih buat Cassano karena dia berhasil mencetak gol pertamanya buat Diavolo Rosso. Bukan itu saja, mantan pemain Bari, AS Roma, Real Madrid dan Sampdoria itu juga jadi bintang dengan dua assist yang dia ciptakan.

"Saya belajar di Milan kalau Anda harus berada dalam kondisi 100% setiap saat dan tujuan kami selalu memetik kemenangan."

"Itu akan sulit dan saya senang bisa menjadi bagian dari tim, tapi saya akan berada di sana menyemangati rekan-rekan saya. Saya senang saat mereka merayakan gol, seperti yang terjadi saat saya menseting gol-gol untuk Robinho," tuntas Cassano saat ditanya soal laga kontra Tottenham Hotspur di Liga Champions.