Sunday, January 16, 2011

Sanjungan untuk Bek Spurs dan MU

London - Harry Redknapp menyebut kegagalan Tottenham Hotspur menjebol gawang Manchester United karena tangguhnya bek The Red Devils. Di sisi lain dia juga memuji pemain bertahannya yang sukses meredam serangan lawan.

Di White Hart Lane, Minggu (16/1/2011) malam waktu setempat, laga Tottenham Hotspur vs Manchester United berlangsung sengit sejak menit awal. Tensi tinggi laga bisa terlihat dari tujuh kartu kuning dan satu kartu merah yang dikeluarkan wasit dalam laga tersebut.

Bermain di kandang sendiri namun gagal menang layak disesali Spurs. Apalagi mereka sempat unggul jumlah pemain setelah Rafael da Silva diusir setelah dapat kartu kuning kedua di menit 74.

Diakui Harry Redknapp usai pertandingan, skor 0-0 yang tercipta dalam laga sengit tersebut datang karena performa menawan yang ditampilkan dua bek tengah masing-masing tim. Rio Ferdinand-Nemanja Vidic di pihak MU dan duet William Gallas-Michael Dawson pada kubu Spurs.

"Kedua tim bertahan dengan baik, terutama dua bek tengah di kubu mereka dan Dawson serta (William) Gallas di pihak kami. Mereka fantastis, melakukan pekerjaannya dan membuat ini jadi sulit," ungkap Redknapp seperti diberitakan Soccernet.

Sanjungan terhadap pemain bertahan kedua kesebelasan sebelumnya juga dilontarkan Sir Alex Ferguson. Setelah bermain dengan 10 orang, barisan belakang Setan Merah memang masih sangat solid meredam gempuran The Lilywhites.

Terkait hasil laga yang 0-0, Redknapp menyebut kalau MU memang sulit ditundukkan. Meski sudah bermain sangat terbuka di menit-menit akhir laga, gol yang diharapkan tetap tak kunjung datang.

''Tak banyak peluang bia dibuat. Saya pikir kami melewati pertandingan tanpa mampu menciptakan peluang matang. Mereka punya tim juara Liga Champions, mereka menjalani pertandingan-pertandingan besar dan mempertahankan keikutsertaannya di Eropa. Mereka datang ke sini dan sulit dikalahkan."

"Saat mereka bermain dengan 10 orang, kami tak bisa bermain lebi terbuka lagi. Kami sudah sangat terbuka sangat lebar," tuntas Redknapp.

Milan Diimbangi Lecce 1-1

Zlatan Ibrahimovic mencetak gol indah saat AC Milan melawat ke Lecce. Namun itu tak cukup memberi Rossoneri tiga poin karena mereka kemudian kebobolan dan terpaksa bermain imbang 1-1.

Di Stadio Via del Mare, Senin (17/1/2011) dinihari WIB, Milan lebih dulu unggul lewat gol Ibra di awal babak kedua. Namun sembilan menit sebelum turun minum tuan rumah mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan Ruben Olivera memanfaatkan umpan tendangan sudut.

Ini adalah kali kedua Milan gagal meraih hasil maksimal setelah pekan lalu menjalani drama delapan gol kontra Udinese dalam laga yang berkesudahan 4-4. Meski masih bertahan di puncak klasemen dengan poin 41, jarak Milan dengan pesaing-pesaingnya terus terpangkas.

Rossoneri kini unggul empat angka atas Napoli dan Lazio yang duduk di kedua. Yang wajib diwaspadai Milan jelas Inter Milan, yang meski kini terpaut sembilan angka namun masih menyimpan dua pertandingan sisa.

Jalannya Pertandingan

Milan mendominasi laga di menit-menit awal. Namun ketat dan disiplinnya barisan belakang Lecce membuat Diavolo Rosso tak mampu menembus pertahanan tuan rumah.

Peluang pertama Milan mencetak gol datang dari sepakan jarak jauh Gennaro Gattuso di menit 20 yang cuma melenceng dari sasaran. Tiga menit kemudian gantian Alexandre Pato menebar ancaman, namun sama seperti Gattuso sepakan dari luar kotak penalti cuma melayang di atas sasaran.

Selanjutnya anak didik Massimiliano Allegri gagal mengembangkan permainan. Selain sering salah umpan, di atas lapangan pemain-pemain Milan seperti tidak menyatu. Rossoneri beruntung Lecce juga tak tampil bagus yang membuat gawang Marco Amelia tak banyak mendapat tekanan.

Salah satu peluang terbaik tuan rumah datang di menit 41 saat tendangan bebas Carlos Grossmuller tipis saja melayang di atas gawang Milan. Tiga menit sebelumnya tandukan Pato menyongsong umpan silang Clarence Seedorf menyamping dari bidang sasaran.

Ibra! Nyaris saja striker asal Swedia itu membuat Milan unggul. Menusuk sendirian di dalam kotak penalti, Ibra berhasil melewati dua pemain bertahan Lecce, namun sepakannya gagal berujung gol karena terhalang bek tuan rumah yang menjatuhkan diri di tengah kotak penalti.

Milan langsung unggul cepat di awal babak kedua. Pertandingan menunjuk menit 48 saat Ibra membuat gol indah lewat sepakan keras dari luar kotak penalti.

Mendapat umpan panjang, Ibra diganggu oleh dua bek Lecce. Berhasil mengontrol bola dengan dadanya dan sempat melirik ke arah gawang, dia melepaskan tendangan voli dengan kaki kiri yang mengarah ke pojok kiri atas gawang. Skor berubah menjadi 1-0 buat Milan.

Ibra nyaris mencetak gol keduanya di menit 59 saat tendangan bebas yang dia ambil jauh dari kotak penalti mengarah tepat ke pelukan kiper Rosati.

Dua menit kemudian Lecce mengkreasikan peluang terbaik yang mereka miliki sepanjang laga. Lolos dari jepitan dua bek Milan di dalam kotak penalti, Guillermo Giacomazzi membelokkan bola yang memantul liar ke arah gawang. Bola sepertinya akan masuk ke dalam gawang, sampai Amelia melakukan penyelamatan gemilang dengan satu tangannya.

Pergantian pemain dilakukan Milan di menit 71, Pato ditarik keluar dan digantikan Antonio Cassano. Masuknya Cassano membuat daya gempur Milan jadi lebih baik, beberapa kali pemain yang baru didatangkan dari Sampdoria itu melakukan aksi-aksi yang merepotkan pertahanan Lecce.

Namun sembilan menit sebelum bubaran, gawang Milan justru dibobol Ruben Olivera. Tembakan first time-nya setelah menerima umpan tendangan sudut yang diumpan pendek menembus barisan pemain Milan dan merobek jala Amelia. Skor berubah menjadi 1-1.

Lewat akselerasi Abate di sisi kanan, Seedorf nyaris membawa Milan kembali unggul. Namun sepakannya di dalam kotak penalti dihalau bek Lecce sambil menjatuhkan diri. Kesempatan terakhir yang dimiliki Milan melalui Ibra juga terbuang percuma, tandukan sang striker di depan gawang saat menyongsong tendangan bebas melambung tinggi.

Bali Devata Kalahkan 10 Pemain Real Mataram

Sleman - Real Mataram gagal meraih angka penuh di laga perdana. Menjamu Bali Devata, tim asuhan Jose Basualdo takluk 0-1. Laga ini diwarnai satu kartu merah untuk tuan rumah.

Real Mataram menjamu Bali Devata di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Minggu (16/1/2011) sore wib. Tuan rumah harus tampil 10 orang usai Ali Markus menerima dua kartu kuning di pertengahan 45 menit pertama.

Gol kemenangan Bali Devata dikemas Ketut Mahendra di babak kedua.

Real Mataram mengambil inisiatif serangan begitu laga dimulai. Serangan tim tuan rumah dimotori Zaenal Abidin, Andrid Wibowo, dan Eko Wijayanto. Meski begitu belum banyak yang memaksa kiper Bali Devata Ngurah Kom Arya bekerja keras.

Tim tamu berhasil mencuri peluang di menit keenam. Tendangan spekulatif Budi Setiawan berhasil ditepis kiper Mataram Arik Bahtiar. Setelahnya tim tamu tampil menekan. Dua kali serangan dari sayap kanan gagal diantisipasi Bahtiar, namun belum bisa dimanfaatkan tim tamu.

Ancaman nyata hadir setengah jam laga berjalan. Tendangan gelandang Real Zaenal Abidin dari luar kotak penalti berhasil ditepis Ngurah Arya. Real Mataram harus bermain dengan sepuluh orang usai Ali Markus menerima kartu kuning kedua di menit ke-36.

Dari pengamatan detiksport, penonton tuan rumah utamanya yang berada di tribun barat mencibir Markus.

Di sisa waktu, Bali Devata melancarkan tekanan yang dimotori Ilija Spasojevic. Beberapa kali gebrakan tim Naga Banda dari sisi sayap juga menteror lini pertahanan wakil DIY di LPI. Kedudukan tanpa gol bertahan hingga jeda.

Aksi individu Zainal Abidin diakhiri dengan sepakan keras masih bisa ditangkap Ngurah Arya di menit keenam babak dua.

Gol! Bali Devata membuka skor di menit 53 melalui Ketut Mahendra, lewat sebuah situasi sepak pojok.

Real Mataram mencoba membalas. Namun begitu serangan yang digalang anak buah Jose Basualdo ini belum banyak membahayakan gawang lawan. Ancaman Bali Devata hadir di menit ke 77. Sepakan Ilija Spasojevic masih menyamping dari gawang wakil DIY itu di LPI. Tendangan jarak jauh Nandri sepuluh menit menuju akhir laga berhasil ditepis Ngurah Komang.

Profesionalisme Nistelrooy

Hamburg - Masa depan Ruud van Nistelrooy di Hamburg SV tengah dispekulasikan usai ketertarikan Real Madrid pada dirinya. Namun Nistelrooy tetap memperlihatkan sikap profesionalnya sebagai pemain Hamburg.

Krisis striker di Madrid membuat klub asal ibukota Spanyol itu mengarahkan buruan ke berbagai nama, salah satunya adalah Van Nistelrooy. Dan bak gayung bersambut si pemain pun sudah ingin bergabung lagi dengan klub yang pernah diperkuatnya musim 2007 hingga pertengahan 2010 itu.

Malah Nistelrooy sempat mengancam takkan kembali ke Hamburg jika permintaannya itu tak diluluskan. Kabar ini juga telah sampai ke Jose Mourinho dan pelatih Los Blancos itu setuju-setuju saja jika pesepakbola Belanda itu kembali merumput di Santiago Bernabeu.

Namun sebelum deal peminjaman itu benar-benar terjadi, Nistelrooy masihlah pemain Hamburg dan komitmennya pada raksasa Bundelisga itu ditunjukkan, saat menjadi pahlawan Die Rothosen saat mengalahkan tuan rumah Schalke 04 1-0 dinihari tadi.

Dengan kemenangan itu Hamburg mendekati Zona Eropa dengan berada di posisi ketujuh dengan 27 poin dari 18 laganya. Sebuah sikap profesional yang tetap ditunjukkan Nistelrooy meski pikirannya boleh jadi tengah terbagi akibat isu Madrid akan meminangnya itu.

"Ini menjadi pekan-pekan yang sulit bagi saya, untungnya saya masih bisa berkonsentrasi pada pertandingan. Mudah-mudahan semuanya akan menjadi jelas dalam waktu dekat. Itu akan membawa kebaikan bagi semua pihak," tutur Nistelrooy seperti dilansir Marca.

"Ada klub yang tertarik pada saya dan Real Madrid jadi satu-satunya yang ingin saya tuju. Hamburg memberi kesempatan bagi saya untuk bermain kembali di sana dan saya tidak akan menyia-nyiakannya. Kita lihat bagaimana apakah besok akan ada pembicaraan dan terjadi sebuah deal," tuntas Nistelrooy.

Suarez Mengarah ke Anfield

Liverpool - Performa yang belum meyakinkan saat ini membuat Liverpool mau tak mau harus segera berbenah. Di bursa transfer Januari ini, satu nama top sedang dibidik The Reds untuk memperkuat barisan depannya, dia itu Luis Suarez.

Seperti dilansir dari Mirror, Suarez melalui agennya mengatakan jika ada beberapa klub di Eropa terutama dari Inggris yang menginginkan dirinya. Sebut saja Shakhtar Donetsk, Zenit St Petersburg, Liverpool dan Tottenham Hotspur.

Namun dua nama pertama sudah ditolak Suarez. Meski menawarkan gaji lebih besar namun Suarez sudah mewanti-wanti jika ia hanya ingin bermain di klub besar dan liga yang kompetitif. Maka Liverpool dan Spurs lah yang bertarung untuk menarik minat striker berkebangsaan Uruguay itu.

Dalam hal ini Liverpool boleh jadi berada di depan sebab agen yang menaungi Suarez juga adalah agen dari Fernando Torres. Kedekatan kultur sepakbola serta bahasa pun jadi alat tarik yang bagus bagi 'Si Merah' untuk mendapatkan Suarez. Kenny Dalglish pun diberitakan sudah bertemu owner John W Henry untuk membicarakan tentang pemain yang akan dibeli di jeda transfer musim dingin ini.

Apalagi Liverpool pun berencana akan melego Ryan Babel ke salah satu klub di Inggris dan Jerman terkait sulitnya ia mendapat tempat di tim inti. Ditambah pelatih Ajax Amsterdam Frank de Boer sudah merestui jika Suarez ingin pergi asalkan ada tawaran yang sesuai.

Saat ini Suarez tengah terlibat sanksi dari klub dan asosiasi sepakbola Belanda terkait insiden ia menggigit bahu pemain PSV Eindhoven beberapa waktu lalu.

"Aku ingin segera bertemu dengan Luis. Aku ingin tahu apa rencana dia dan seperti apa karirnya di masa depan nanti. Luis sudah berlatih dengan keras. Dia bilang padaku jika ada klub besar yang datang padanya sekarang, ia sudah siap berbicara dengan mereka. Aku pun sudah mempunyai rencana cadangan," tutur De Boer seperti dilansir Mirror.

Rekor gol Suarez selama merumput di Ajax adalah 110 dari 154 penampilan di seluruh kompetisi. Sebuah catatan yang bagus bagi Suarez jika ingin memperkuat Liverpool dan tentunya menambah dayar gedor setelah selama ini hanya bertumpu pada Torres dan Steven Gerrard.